Kamis, 27 September 2012

Tugu Raja Tarihoran terletak di Siraituruk - Porsea Kabaupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara.
Raja Tarihoran mempunyai 3 anak :
  1. Raja Panapang yang tinggal di Porsea
  2. Raja Pangalele yang tinggal di daerah Silindung dan Barus
  3. Raja Naduma yang tinggal di Parsoburan. 
 Sejak Tahun 1985 semua keturunan marga Tarihoran mengadakan kebaktian bersama (Partangiangan) untuk mengucap syukur atas berkatu Tuhan dan memohon supaya di hari-hari yang akan datang berkat Tuhan tetap tercurah buat semua Pomparan Raja Tarihoran, Boru,Bere dohot Ibebere yang ada di seluruh penjuru dunia. Kegiatan Partangiangan ini secara rutin sekali dalam 5 Tahun tetap dilakukan. Selain memohon berkat dari Tuhan Partangiangan ini juga dimaksudkan menjalin tali silaturahmi dan persaudaraan yang rukun diantara semua Pomparan Raja Tarihoran, Boru,Bere dohot Ibebere yang ada di seluruh penjuru dunia. 

Partangiangan Pomparan Raja Tarihoran diadakan dengan berpindah-pindah tempat dengan maksud semakin merekatkan tali persaudaran yang baik diantara semua Pomparan Raja Tarihoran, adapun tempat Partangiangan yang sudah pernah dilakukan di beberapa tempat :
  1. Tahun 1985     : Di Porsea
  2.  Tahun 1990    : Di Tarutung
  3. Tahun 1995     : Di Barus
  4. Tahun 2000     : Di Parsoburan
  5. Tahun 2005     : DiPorsea
  6. Tahun 2010     : Pinangsori

Sabtu, 15 September 2012

Pelajaran Bahasa Batak (PBB)

  1. Mangan          : mangan
  2. Minum            : minum
  3. Modom          : tidur
  4. Manapu          : menyapu
  5. Manunci         : Mencuci
  6. Mangalompa  :  memasak
  7. Martangiang   : berdoa
  8. Manjaha         : membaca
  9. Marsingkola    : sekolah
  10. Mangaranto    : merantau

Selamat Belajar...!

Selasa, 11 September 2012

AEROPAGUS: Pasahat Batu ni Sulang

AEROPAGUS: Pasahat Batu ni Sulang: ANGKA PANGKATAION  DI NA PASAHAT BATU NI SULANG PARANAK Gabe ma tutu jala horas rajanami, ia taringot di sipanganon :  Godang ninna ...

Pasahat Batu ni Sulang

ANGKA PANGKATAION 

DI NA PASAHAT BATU NI SULANG


PARANAK

Gabe ma tutu jala horas rajanami, ia taringot di sipanganon :  Godang ninna sibutong-butong, otil sipir ni tondi, sai pamurnas mai tu pamatang muna saudara tu bohi, sipasindak panaili mai sipaneang holi-holi.    

    Asa bagot na marhalto ma ninna rajanami niagatan di robean, horas ma hamu manganton sai martamba-tamba ma antong di hami na mangalean

Raja nami, ia hata ni sipanganon i dohonon nami ma : Sititi ma sitompa, golang-golang pangarahutna, tung so sadia pe  nuaeng sipanganon na hupatupa hami sai   tu godangna ma  pinasuna. Sai mamasu-masu ma antong Amanta Debata raja  nami, marhite-hite tangiang mu tu hami pamoruan muna. Sai   lam martamba-tamba ma antong di hami sinadongan tu joloan  ni arion, asa boi dope nian patupaon  nami sipanganon na tabo  tu ari na naeng ro dope laho pasangaphon hamu.  Jadi ianggo  taringot di hata ni sipanganon na sinungkun muna raja nami,   Panggabean Parhorasan do nidokna, botima raja nami.

    .....

Gabe ma tutu jala horas rajanami, toho do nanidok ni rajai, sai marangkup ma nauli, sai mardongan do na denggan. Nuaeng  pe tutu raja nami paboaon ma tutu iangkupna songon na  hundul, sidonganna songon na mardalan.     

    Parjolo : mauliate ma dohonon nami tu hamu saluhut hula-hula  nami na ria  manjangkon hami di bagasta na marampang  marjual on. Bagas sibaganding tua panjaloan ni sangap dohot tua, ia taringot di haroro nami raja nami na adong do na solot di ate-ate nami, jala magompong di pusu-pusu nami, manang si sombahonon nami tu hamu raja nami.

Alai raja nami molo tung adong annon di hata nami na hurang  lobi maradophon hamu marpanganju ma hamu raja nami di hami.

 Ai ampapaga dolok do tu ampapaga Humbang, hita do sogot laos hita do haduan. Jadi ianggo taringot tu haroron   nami raja nami songonon ma : Ia na saleleng on        raja nami, nungga pajolo gogo papudi uhum hamu raja nami,  alani........................ on ala nungga marhosohotan dohot  boru ni rajai (ima boru sian bagas on).

    Raja nami, siala ni ma apala haroro nami apala di tingkion na mandapothon    hamu raja nami, naeng manggarar huhut manjalo adat nagok ma hami nian raja nami di tangiang dohot pasu-pasu munai, asa anggiat ma sahat angka nauli nadenggan  dohot panggabean parhorasan tu helamu dohot borumu suang songoni ma tu beremu dohot pahompu muna raja nami.

    

    Botima raja nami.

 

Sumber : Ama Erison Tanjung

Standar Isi Pendidikan Agama Kristen

Bapak dan Ibu Guru Agama Kristen yang membutuhkan Standar Isi Pendidikan Agama Kristen dari SD sampai SMA, silahkan dilihat disini :



Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)
Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan Agama  Kristen (PAK), sangat tepat  dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik  dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masing-masing.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen bukanlah “standar moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak.
Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan  kontinu dalam rangka mengembangkan  kemampuan peserta didik  agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan  pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.
Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam  dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan  KARYANYA,  dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah  mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja.
Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar didasarkan pada kehidupan  manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara  keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.

Tujuan dan Fungsi
1.      Mata pelajaran PAK di SD bertujuan:
a.       Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya
b.      Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya
c.       Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di  tengah masyarakat yang pluralistik.
2.      Fungsi
a.       Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan sehari-hari
b.      Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari

Ruang Lingkup
Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan  karya-Nya 
2.  Nilai-nilai kristiani.
 Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya. 

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

 Kelas  I, Semester  1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani

 1. Menerima dan mensyukuri keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah dalam relasinya dengan ciptaan lain

1.1  Menerima keberadaan  dirinya sebagai pemberian Allah
1.2   Menjawab kasih Allah dengan cara mengasihi keluarganya



Kelas  I,  Semester   2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani

  2. Menerima dan mensyukuri keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah dalam relasinya dengan ciptaan lain

2.1 Mensyukuri alam ciptaan Allah dan isinya
2.2 Mensyukuri hidup bersama orang lain


Kelas  II, Semester  1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani

1.  Menerapkan makna mengasihi dan menghargai manusia dalam kepelbagaian dan perbedaan yang ada

1.1   Mensyukuri kepelbagaian budaya,suku,  agama dan bangsa
1.2   Mengasihi teman dan guru  serta sesama di sekolah dan di sekitarnya











Kelas  II, Semester  2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani

2.  Menerapkan makna mengasihi dan menghargai manusia dalam kepelbagaian dan perbedaan yang ada

2.1 Menghargai teman dan guru  serta sesama tanpa memandang perbedaan
2.2  Menolong orang yang sedang menderita yang ada di sekitarnya


Kelas  III, Semester  1          

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Allah Tritunggal dan Karya-Nya dan Nilai-nilai Kristiani

1.   Mendeskripsikan arti mensyukuri pemeliharaan Allah dalam kehidupan keluarga serta menunjukkan syukur melalui tanggung jawabnya dalam keluarga dan sesama


1.1 Mensyukuri pemeliharaan Allah pada setiap anggota keluarga

1.2  Memberikan yang terbaik bagi keluarga


Kelas  III, Semester 2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai-Nilai Kristiani

2.   Mendeskripsikan arti mensyukuri pemeliharaan Allah dalam kehidupan keluarga dan menunjukkan syukur melalui tanggung jawabnya dalam keluarga dan sesama


2.1  Turut serta  menciptakan hidup rukun dalam keluarga dan sesama
2.2   Memelihara alam ciptaan Allah


Kelas  IV,  Semester  1         

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Allah Tritunggal dan Karya-Nya 

1. Memahami dan mengakui kemahakuasaan Allah dalam wujud tindakan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah

1.1 Memahami kemahakuasaan Allah
 1.2 Mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan ketergantungannya pada kemahakuasaan Allah


Kelas  IV, Semester   2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai-Nilai Kristiani

2. Memahami dan mengakui kemahakuasaan Allah dalam wujud tindakan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah

2.1  Memahami wujud tindakan manusia yang sepenuhnya bergantung pada Allah
2.2  Mensyukuri kemahakuasaan Allah


Kelas  V,  Semester  1           

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Allah Tritunggal dan Karya-Nya 

1. Menjelaskan bahwa manusia berdosa,  tetapi diselamatkan Allah melalui penebusan Yesus Kristus


1.1 Menjelaskan bahwa manusia itu berdosa
1.2  Menunjukkan  kerinduan  memohon ampun


Kelas  V,  Semester  2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Allah Tritunggal dan Karya-Nya dan Nilai-nilai Kristiani

2. Menjelaskan bahwa manusia berdosa, tetapi diselamatkan Allah melalui penebusan Yesus Kristus


2.1 Menjelaskan bahwa  Allah adalah penyelamat manusia 
2.2 Menunjukkan sikap  sebagai orang yang sudah diselamatkan



Kelas VI,  Semester  1
                                
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani

1. Menerapkan makna ibadah yang sesungguhnya, khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia



1.1 Memahami dan menghayati  makna ibadah
1.2 Memahami makna kegiatan sehari-hari  sebagai ungkapan syukur kepada Allah


Kelas VI, Semester  2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Nilai-Nilai Kristiani

2. Menerapkan makna ibadah yang sesungguhnya, khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia



2.1 Memahami makna kegiatan sehari-hari sebagai ungkapan syukur kepada Allah
2.2 Melayani Allah dan sesama sebagai  ungkapan syukur kepada Allah


 E.   Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.


Sumber : Lampiran PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR    22 TAHUN 2006 Tentang Standar Isi